Bismillah.

Assalamualaikum. Wr. Wb

Genggamlah pasir itu dengan perlahan-lahan, menggunakan perasaan, karna jika kita terlalu menggenggam-nya dengan erat dan penuh emosi maka pasir itu akan jatuh, tumpah dari tangan kita. Bahkan tak akan tersisa lagi di genggaman kita, dan hanya menyisakan debu..
Tapi jika kita genggam pasir itu dengan menggunakan perasaan, perlahan, tanpa kita genggam dengan erat sekuat tenaga, maka pasir itu tidak akan jatuh atau tumpah dari genggaman kita. Iya mungkin memang tumpah dari tangan kita tapi tak sebanyak saat kita genggam pasir itu dengan erat, tak akan habis seperti kita menggenggam pasir itu dengan erat..
***
Jika kita sama-kan dengan cinta maka kalimat tentang pasir itu ada benarnya!!
"Jika kita mencintai seseorang, tak perlu kita pegang ia dengan keras, melarang ia untuk tidak melakukan sesuatu yang kita tidak senangi, banyak membuat keputusan sendiri tanpa keputusannya, maka mungkin jadi ia malah akan pergi jauh dari kita dan mungkin tak akan pernah terlihat lagi. Atau jika kita terlalu mengejar-ngejar orang yang kita sukai mungkin semakin kita kejar dengan keras semakin ia akan menjauh dari kehidupan kita"
... Biarkan ia, beri kebebasan yang sewajar-wajarnya, selagi perbuatan atau tindakan-nya itu tak menyimpang dari agama Allah swt. Tak perlu bahkan tak usah di kejar jika di ibaratkan dengan kupu-kupu, "jika ia memang jodoh-mu, maka tak perlu kau kejar ia akan hinggap sendiri di jemarimu"...
Sama halnya dengan pasir yang kita genggam dengan erat, betapa tak enaknya, bahkan betapa sakitnya kita jika kita hanya di sisakannya debu semata. Hanya di titipkan luka, karna ia harus pergi dari angan-angan, dari harapan kita, karna tak kePahaman kita untuk menyikapi-nya.
***
"Jika kita mencintai-nya tanpa kita batasi-batasi semua yang di lakukannya, atau membebaskan dengan syarat MW (Masih Wajar) Is Ok No Problem. Mungkin ia tak akan pernah akan pergi dari kita"
... Cinta itu butuh keyakinan dan kepercayaan...
... Cinta butuh Ridho-nya Allah swt...
... Cinta itu butuh Iman...
... Cinta itu butuh prinsip.. 

Karena cinta seseorang bisa mengenal dosa, dengan sayarat itu belum halal untuk ia mencintai.
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustai?" {QS. Ar-Rahman : 30}